Kamis, 10 Desember 2009

Siswa dan Guru Kumpulkan Koin untuk Prita

Koin itu akan disumbangkan ke posko “Koin untuk Prita” melalui TV One Biro Surabaya

Siswa MA Sunan Ampel Siyar mengumpulkan koin untuk Prita (Surabaya Post / Denny Sagita)
SURABAYA POST – Angin solidaritas untuk Prita Mulyasari, rumah tangga yang dituduh mencemarkan nama baik Rumah Sakit Omni Internasional Tangerang dan divonis denda Rp 204 juta oleh PT Banten, sampai juga ke kota di bagian timur Pulau Jawa, Pasuruan dan Batu. Menyusul warga di kota-kota lain, para siswa ikut mengumpulkan koin uang saku mereka untuk Prita.

Koin itu akan disumbangkan ke posko “Koin untuk Prita” melalui TV One Biro Surabaya dalam beberapa hari ini.Yang melakukan penggalangan koin itu adalah siswa dan guru MTs dan MA Sunan Ampel Siyar Kecamatan Rembang.

Sebanyak 259 siswa MTs serta 173 siswa MA itu ikut mengumpulkan uang saku mereka yang terlebih dahulu ditukarkan uang koin. Penggalangan koin berlangsung sampai Rabu (9/12) hari ini.

Para siswa ini mengaku ikhlas membantu Prita. “Saya ikhlas membantu Ibu Prita untuk membayar denda,” ujar Ahmad, siswa MTs Sunan Ampel.
Selain siswa, guru di sekolah ini pun turut menyumbangkan uang koin.

Dalam aksi ini, terkumpul uang koin sebanyak Rp 204 ribu. Dukungan terhadap Prita juta datang dari pegawai di lingkungan Pemkot Batu. Hanya dalam beberapa jam saja mampu mengumpulkan uang sebesar Rp 387.300. Samudji, Kabag Perekonomian Pemkot Batu yang ikut memberikan bantuan koin mengatakan, tragedi Prita adalah tragedi kemanusiaan dan keadilan.

Untuk itu sewajarnya bila ada kepedulian masyarakat. “Saya tidak bisa membantu dalam bentuk bantuan hukum, yang bisa saya lakukan memberi dukungan moril berbentuk koin,” katanya.

Kasus Prita, kata Samudji, adalah contoh kecil bahwa keadilan hanya berlaku bagi yang mapan. Dewi, salah seorang pegawai di lingkungan Pemkot juga menyatakan prihatin atas kasus Prita. “Kasus ini bisa menimpa siapa saja, untuk itu saya juga mendukung gerakan ini.

Saya kebetulan membawa uang kertas, tapi ditukar sendiri. Besok saya akan membawa lagi uang koin,” kata Dewi. Sumbangan koin sebagai bagian gerakan koin peduli Prita ini digagas komunitas wartawan di Kota Batu yang tergabung dalam Forum Komunikasi Wartawan Batu (FKWB).

Sekretaris FKWB, Endik Junaedi mengatakan, penggalangan koin ini merupakan dukungan terhadap kasus Prita. Koin sendiri disimbolkan sebagai keadilan bagi masyarakat kecil.

“Kita cukup prihatin dan berempati atas kasus yang menimpa Prita. Kita hanya bisa mendukung dengan ikut berpartisipasi dalam gerakan koin peduli Prita,” ujar Endik.

Laporan : Deny Sagita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar